Pembenci
Buas…liar…
Yang kini ada padaku
saat ini,
Bodoh…tolol…
Apa yang sudah
menjadi abadi dalam kepalaku,
Aneh…aneh…aneh
Aku akui itu, jika
memang itu yang bisa kau katakan padaku
Aku telah bebaskan
Jiwa yang Terbangun,
dari hatiku, tak
mampu kuredam lagi,
karna waktuku tlah
habis menjaganya tetap tertidur dalam mimpinya
Akulah Jiwa itu, Jiwa
yang Sepi dan penuh Kebencian
berpikir tentang
Dosa, tiada lagi yang kutakutkan,
apalagi seseorang
yang selalu menyentuh dalam-dalam Hatiku
Kubiarkan Benci itu
membalut semua luka,
kulepaskan Jiwa ini
bernaung lekat saat Mata ini menatapmu,
dan pasti larut pada
Hatimu…
Lihat Mataku, akan
Kau rasakan untuk membenciku,
Kau takkan mampu
berlari, hingga langkahmu terhenti
Jangan bertanya
mengapa Aku menjadi seperti ini,
karena smua ini
terbentuk dari hari-hari yang Kau jalani,
dan harapan yang
hanya Kau gantungkan
Jika ketakutan itu
telah merasukimu,
tumbuh dan
berkembanglah Benih Kebencian yang kutitipkan padamu…
Pergi kau
Kau yang dulu datang
mengetuk jendela hati
memaksa rasa….
terbuka kunci cinta
susah payah…
Ku biarkan kau masuk
mengisi,,,
tahta cinta suci
saat kau raja hatiku
beri warna hidupku
amalkan senyum tulus
bertasbih kalbu suci
waktu yang berjalan
buatmu lupa Akan
kerajaan,,,
yang kau tahtai
tinggalkan singgasana
suci
tinggalkan semua
ketulusan hati
ku terlalu sulit
terima
ku kunci pintu hati
tak kan ku buka lagi
karena hanya beri
sakit dihati
kini kau kembali
meminta tahta itu
lagi
tapi ku tak perduli
pergi kau…
Jangan pernah kembali
tahta ini bukan
milikmu lagi
kerajaan ini tlah
terkunci
hanya yang tulus
sejati
menjadi raja hatiku
lagi…….
Laknat
Kau benar,
Cintaku
Memang loakan
Yang pantas
Dibuang di kuburan
Biar pergi darimu,
Pergi jauh..
Jauh…
Melampaui kiamat nanti…
Kau benar,
Cintaku
Hanya sebongkah batu,
Yang bermimpi
Jadi permata
Harapnya bisa
melayang
Di atap lazuardi,
Bertahta
Di bahtera langit
Menari
Memakai selendang
jingga..
Namun tanpa tahu,
Bumi pun tak sudi
dipihaknya..
Pergilah kau!
Pergilah jauh!
Jangan dengar harapku
Jangan dengar aku..
Jangan sekali pun
Kau janjikan
Cinta semegah fajar
Karena balasku
Tak lebih bagus
Dari pengkhianatan
Jangan pula
Kau menjanjikan
Kesetiaan biru
Yang membumbung
Dibawa bidadari
Karena balasku
Tak akan lebih indah
Dari kematian…
Fotomu masih tersenyum
sudah lama perpisahan
ini
kubuka kenangan,ada
fotomu
tersenyum abadi masih
kusimpan
tak ingin kubuang,dan
kubakar
hanya kau kenapa
pilih pergi selamanya
tak pamit
tak salam
tak ada kabar
masuk dunia baru yang
ada surga
fotomu masih
tersenyum
Telah
Berlalu
Badai telah
berlalu..
Terbanglah
seberkas cinta itu..
Aku telah
dapatkan sbuah Ketenangan..
Setelah
melupakanmu..
Hujan telah
berhenti..
Hanyutlah
sebuah mimpi..
Bahwa kau
pernah ada..
Temani
hariku yg mati..
Kabut telah
menipis dan hilang..
Seperti
kenangan yg telah ku buang..
Semuanya
telah berlalu..
Tiada lagi
ingatan untukmu..
CINTA YANG TAK AKAN
KEMBALI
KETIKA CINTA ITU
TUMBUH DIBENAKKU
DAN KETIKA KATA HATI
MULAI MENGEMA
KURASAKAN BETAPA BERARTINYA
DIRIMU
KAU ADALAH
KEHIDUPANKU
DETIK-DETIK TERUS
BERLALU
KINI KAU JADI MILIKKU
NAMUN KENAPA SAAT KAU
JADI MILIKKU
KAU BERUBAH MENJADI
APA YANG TAK KUHARAPKAN
BETAPA SAKIT HATIKU
MELIHAT KAU BERPALING
KUKIRA KAU TULUS
MENYAYANGIKU
TERNYATA KAU HANYA
MENJADIKANKU
SEBAGAI SESEORANG
YANG MENGISI HARI-HARIMU
AKU TAK MENYANGKA KAU
BEGITU SADIS
AKU PUN
MENINGGALKANMU TUK SELAMANYA
TAPI KENAPA AKU SULIT
MELUPAKANMU
JUJUR AKU MASIH
MENGHARAPKANMU
TAPI SAAT AKU
MENEMUKAN PENGGANTIMU
KENAPA KAU MALAH
MENGEJARKU
SAAT KAU MENGATAKAN
INGIN KEMBALI
AKU TAK INGIN KEMBALI
BIARLAH MASA LALU
PERGI
KINI AKU MEMPUNYAI
ORANG YANG KUCINTA
PENGGANTI YANG
MENCINTAIKU APA ADANYA
LUPAKAN AKU UNTUK
SELAMANYA
JANGAN KAU KEJAR
CINTA YANG TELAH HILANG DARIMU
KARENA CINTA YANG KAU
SAKITI ITU TELAH PERGI
PERGI MENINGGALKAN
CINTA YANG LAMA
MEMBANGUN
KEHIDUPANNYA SENDIRI