0
maaf kan ku ibu
Posted by Unknown
on
7:41 AM
in
puisi ntuk bidadari pagi
ibu
Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut ibu
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
ibu
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada ibu
Ananda bahagia
ibu
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus ibu berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
ubu
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga ibu bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
ibu tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap ibu
ibu
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
ib tetaplah ibu
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
ibu
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
Sembilan bulan lamanya
Rahim dalam berada
Janin muda perut ibu
Pengorbanan tiada sia
Akhirnya aku lahir lahir juga
Dunia baru berseru
Pada diriku
Waktu dulu
Pada pangkuanmu
Jasa sejagat
Bercucuran keringat
Masih tetap semangat
Seiring kasih hangat
Dalam dekapan hanyat
ibu
Waktu terus berporos
Pada kenyatan dunia
Dari balik tubuh polos
Doa pada ibu
Ananda bahagia
ibu
Lanjut usia
Tetap saja kau setia
Terkadang ananda lupa
Masih terus ibu berdoa
Ku harap tak durhaka
Celakalah ananda
Neraka akan menyapa
ubu
Ananda yang hina
Berharap tetap berguna
Walau jua tak ada
Selalu berusaha
Semoga ibu bahagia
Dunia memang berbeda
Tak mesti bersama
ibu tetap di jiwa
Raga ananda,
Tetap ibu
ibu
Untaian bunga
Ukiran bianglala
Lautan samudera
Intan permata
Kecantikan dunia
Tidak seberapa
ib tetaplah ibu
Terkenang sepanjang masa
Tak pernah ada akhirnya
ibu
Wanita terhebat
Wanita terdekat
Ku kenal kau
Lewat nada merdu
Ku ucap kata ibu
Kaulah pelitaku
Tak akan padam
Terkadang meredam
Tetap tak mendendam
Dari kedingingan malam
Ananda memberi salam
Salam dari gubuk terdalam
Demi kerinduan terpendam
Post a Comment