0
hakikat manusia
Posted by Unknown
on
9:44 PM
in
religi
HAKIKAT MANUSIA DAN
DIMENSI-DIMENSINYA
Setiap manusia yang lahir kedunia,akan dapat
bertumbuh dan berkembang menjadi manusia seutuhnya apabila individu yang
bersangkutanmemahami siapa sesungguhnya manusia itu. Apabila seseorang pendidik
atau pemimpin tidak memahami tentang hakikat manusia,karena orang-orang yang
bersangkutan senantiasa berkiprah dengan manusia.
Artinya hakekat dan pemahaman manusia
itu sungguh sangat berguna dalam segala lapangan kehidupan, tidak hanya
di haruskan bagi seorang guru saja.
- HAKIKAT MANUSIA
1. Terminologi
(“Term) dan hakikat berasal dari bahasa Arab “haq” kebenaran yang sesungguhnya,apabila seseorang menerangkan atau menjelaskan sesuatu benda atau sifat maka yang dijelaskan itu adalah ciri-ciri dari sifat yang mendasar dari benda objek.contoh: bila seseorang manusia mempunyai sebuah kaki, tetapi otaknya masih dapat berfikir normal,maka yang bersangkutan masih dianggap esbagai manusia layak.sebab ia mampu salimg brtukar pikiran dengan orang lain.
Kata Man yang artinya manusia “nasia” artinya pelupa (orang yang sering lupa tentang aturan atau peringatan-peringatan Tuhan.
Al insane( manusia mempunyai hati nurani)ada juga manusia yang jaasadnya masih hidup tapi jiwanya telah ” mati”. Karena tidak berfungsi lagi.
Al basyar (manusia dalam bentuk lahirnya yaitu makhluk yang membutuhkan makan dan minum,yang mempunyai anggota badan yang masih utuh.
Annas(manusia secara umum)
Baniadam(keturunan atau anak cucu adam)
2. Berbagai Pandangan tentang Hakitat Manusia
Ayat-ayat yang taerkandung dalam Al-Qur’an atau pandangan hidup yang disampaikan oleh nabi Muhammad Saw, hakikat manusia islam sebagai berikut:
a. Manusia sebagai makhluk ciptaan Allah
Tuhan sebagai sang pencipta disebut khalik; dan selain dari tuhan dinamakan makhluk idealnya setiap makhluk harus patuh bertingkah laku sesuai dengan aturan yang di tetapkan penciptanya. Contoh: Seorang insinyur membuat sebuah roda, maka tugas atau tingkah laku ‘roda itu adalah berputar sesuai dengan ketentuan yang dikehendaki oleh sipembuat.
b. Hakikat manusia sebagai Khalifah (manager)
Tuhan sebagai pengatur alam karena itu ia mempunyai sifat pengatur/manager. agar manusia mampu sebagai pengatur dibekalinya manusia jalan memberikan sebagian dari sifat-sifat-Nya
Tim Zahra: 2005, (Asma Ul Husna) :
Sangat penting untuk dipahami oleh setiap individu manusia bahwa sifatn-sifatnya dimilki oleh tuhan yang dianugrahkannya secara terbatas.
Kepada manusia merupakan potensi dan fitrah manusai yang perlu ditumbuh kembangkan melalui proses pendidikan yang berlangsung sepanjang hayat.
Contoh: manusia memilki sifat kreatif yang harus ditumbuh kembangkan sesuai dengan norma yang ditentukan oleh tuhan dalam aturanya jangan sampai kreativitas manusia keluar dari ketentuan Tuhan setiap manusia yang dewasa dan normal disuruh berfikir menggunakan daya kreativitasnya untuk mengukur potensi dan fitrah manusia yang paling tepat untuk dikembangkan oleh setiap dirinya itu yang disebut dengan bakat
Kesimpulanya makhluk ciptaan tuhan harus beraktivitas selama hayatnya dalam rangka menumbuh kembangkan segala potensi yang ada padannya dan tetap memelihara kesuciaanya menurut aturan dan norma yang ditetapkan Tuhan
Pandangan illmuan barat tentang hakikat manusia
a. Pandangan psiko analitik dari S.freud
Secara hakiki kepribadiaan manusia terdiri 3 komponen yaitu: id, ego, dan super ego. Id meliputi keinginan, dorongan, kehendk,dan instink manusia yang mendasari perkembangan individu yang disebut Libido seksual atau dorongan untuk mencapai kenikmatan hidup. Id terbagi mnjadi dua unsur yang paling utama yaitu unsur seksual dan sifat agresif sebagai daya pengerak kejiwaan/tingkah klaku manusia. Ego berfungsi untuk menjembatani antara Id dan dunia luar dari individu itu yang muncul kedunia luar dari perbuatan individu adalah ego, kemudian super ego tumbuh dan berkembang berkat interaksi antara individu dengan lingkunganya yang bersifat menngatur seperti: nilai (value) moral, adat, hukum norma. Kesimpulanya superego adalah pengawas tingkah laku individu dalam berinteraksi dengan lingkunganya. Freud ini disebut juga psiko analitik artinya jiwa yang pantulanya dari tingkah laku manusia, mengklasifikan unsur-unsur yang ada dalam jiwa.
b. Pandangan humanistic
Menurut Roger, Hansen, Adler dan Martin Buber
Human berarti manusia yaitu memahami secara hakik keberadaan manusia dan dari manusia berdasarkan ratio(pemikiran manusia)
1) dalam batas tertentu manusia anatomi untuk menentukan nasibnya, batas tertentu punya anatomi untuk menentukan arah kehidupanya Contoh: apakah seseorang akan menjadi petani,saudagar,atau pegawai mau duduk atau berdiri,tergantung pada keputusanya.
2) manusia bukan makhluk jahat atau baik. Tetapi ia punya potensi untuk keduanya, manusia punya pilihan untuk mengambil keputusan,yang sangat berlainan dengan makhluk non manusia.apalagi kalau, makhluk anorganik yang semata-mata tergantung kepada kondisi diluar dirinya seperti batu atau pasir
3) manusia adalah makhluk yang bertanggung jawab atas perbuatanya, kenyataannya menunjukan bahwa manusia/dewasa dapat bertanggung jawab atas perbuatanya, karena ia dituntut dan diberi tanggung jawab. berbeda dengan makhluk non manusia. Contoh seperti sapi kalau makananya tanaman yang bukan milik tuanya
4) Manusia makhluk yang senantiasa akan menjadi yang tak pernah sempurna dalam kehidupan manusia akan selalu menjadi contoh: janin akan menjadi bayi, selanjutnya menjadi anak balita, anak taman kanak-kanak, murid SD, dan akhirnya menjadi penghuni surga dan neraka (Q.S 98;6)
c. Pandangan Behavioristik
Manusia ditentukan oleh pengaruh lingkungan yang dialami oleh individu yang bersangkutan lingkungan adalah penentu tunggal dari tingkah laku manusia. Jika ingin merubah tingkah laku manusia perlu dipersiapkan kondisi lingkungan yang mendukung kearaah perubahan itu. Contoh jika diinginkan agar anak mampu berbahasa inggris. Pelopor aliran behavioristik antara lain skinner, thorndike, waston, Pavlov gagne (bigge. 1982:10-11). Kelemahan teori behavioristik contoh para nabi keberadaanya merubah kondisi lingkungan dan banyak yang menentang kondisi yang ada. Nabi Ibrahim berada dalam lingkungan orang pembuat dan penyembah patung, Ibrahim tidak larut dalam kondisi yang ada, sedangkan Ibrahim berusaha mencari penciptaanya selama kondisi lingkungan sebagai penentu tingkah laku/kejiwaan manusia.
- DIMENSI-DIMENSI KEMANUSIAAN
1. Dimensi Keindividual
Manusia sebagai makhluk individual maksudnya orang seseorang yang utuh yang terdiri dari kesatuaan psikis dan pisik yang bersifat unik artinya berbeda antara satu dari lainya,namun tidak ada yang persis sama dimuka bumi ini,karena setiap kelak akan diminta pertanggung jawabanya atas sikap prilakunya.kesadaran manusia akan dirinya sendiri merupakan perwujudan individualitas manusia.kesadaran terhadap diri sendiri mencakup pengertian yang sangat luas diantaranya reealitas,selfresfect persamaan dan perbedaan dengan orang lain dan kesadaran terhadap potensi pribadi yang menjadi dasar dari self realisasi.
Semakin manusia sadar akan dirinya sendiri maka ia akan semakin sadar terhadap lingkunganya. antar aksi pribadi akan melahirkan konsekuensi hak dan kewajiban.manusia sebagai individu memilki hak sebagai kodrat alami atau sebagai anugrah tuhan kepadanya. Hak asasi sebagai pribadi terutama hak hidup manusia. Ketergantungan terhadap orang lain yang disebut pendidik adalahdalam proses pembinaannya untuk dapat mandiri. Fungsi utama pendidik adalah membantu perserta didik untuk membentuk kepribadiaanya.
Pemahaman pendidik yang tepat terhadap karakteristik pererta didiknya secar individual sangat diperlukan dalam proses pendidikan sebab setiap individu memiki latar belakang yang berbeda menurut pelayanan pendidikan yang berbeda juga. Suasana pendidik yang konduksif yang menyenangkan yang merangsang rasa ingin tahu yang lebih kuat memungkinkan perserta didik merasa bergairah ,memilki rasa percaya diri yang positif dan dapat mengmbangkanya secara optimal. Oleh sebab itu seorang pendidik harus mampu meciptakan suasana tersebut dan memelihara suasana tersebut dengan memilih dan memvariasikan pendekatan pembelajarannya, sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
2. Dimensi Kesosialan
Seseorang akan menemukan “akunya” manakala berada ditengah aku yang lain.artinya manusia tidak akan mengenali dirinya dan dapat mewujudkan potensi dirinya sebelum dia berinteraksi debga manusia yang lain manusia adalah makhluk social, sekaligus makhluk individual tidak ada manusia yang bias hidup tanpa ada bantuan orang lain, tidak dapat dibayang andai saja mansia sehari tanpa ada interaksi denag manusia lain di lingkunganya mungkin dari fisik seseorang dapat memenuhinya sendiri tapi kepuasan batin tidak diperolehnya karena ia memerlukan orang untuk menyampaikan pikiran dan perasaannya secara psikologis setiap orang memiliki dorongan cinta dan dicintai.
Sehingga menimbulkan kebahagiaan dan kepuasan rohaniah,idealnya dalam kehidupan social itu tercipta suasana yang harmonis, rukun dan damai antar hubungan manusia, maka tiap individu harus merelakan hak individualitasnya untuk kepentingan bersama. Contoh seorang mahasiswa yang ingin menikmati hari liburanya berwisata kesuatu tempat, harus rela membatalkan karena lingkunganya ada kegitan yang melibatkan seluruh warga. Kehidupan social adalah realita dimana individu tidak menonjolkan identitasnya yang tampak kepermukaan sebagai wujud kebersamaan, kebersamaaan adalah identitas social yang pluralities. Individualitas mnusia tidak bertentangan dengan wujud sosialitasnya. Contoh pada mulai bayi dan kanak-kanak bersifat egocentris, namun memasuki anak-anak sifat tersebut mulai berkurang dan berganti dengan adanya kebutuhan untuk diterima dan menerima ornag lain sebagai bagian dalam kehidupanya essensi manusia sebagai makhluk social adalah adanya kesadaran manusia tentang status dan posisi dirinya dalam kehidupan bersama serta tanggung jawab dalam kebersamaan tersebut. Untuk mengembangkan potensi sosialitas pada diri peserta didik, idealnya pendidik menciptakan suasana pembelajaran yang memungkinkan terjalinya interaksi dan interpendensi siswanya.komunikasi yang interaktif antar guru dengan siwa, siswa dengan siswa membuka peluang bagi siswa untuk lebih banyak belajar dalam peristiwa social tersebut.penggunaan metoda diskusi misalnya, dpat mendorong terciptanya suasana kebersamaan antar siswa ,bersifat terbuka menghargai perbedaan pendapat sesame anggota kelompok.
3. Dimensi Kesusilaan
Persoalan kesusilaan berhubungan dengan nilai-nilai. Driyarkara memandang bahwa manusia susila adalah manusia yang memilki nilai-nilai, menghayati dan melaksanakan nilai-nilai tersebut dalam perbuataanya nilai-nilai merupakan suatu yang dijunjung tinggi ooleh manusia karena mengandung makna keluhuran, kebaikan, kemuliaan. Nilai dapat dibedakan atas nilai otonom yaitu yang memilki/dianut oleh perorangan, niai theonom yaitu nilai keagamaan yang berasal dari pencipta alam semesta ini. Pada hakikatnya manusia diberikaan kemampuaan untuk melihat dan membandingkan antar desuatu yang baik dan buruk (manusia memiliki kata hati) untuk mengambil suatu keputusan. Orang yang memiliki kecerdasan akal budi sehingga mampu menganalisis dan membedakan yang baik dan buruk yang disebut memiliki kata hati tajam. Perserta didik harus memilki pengatahuan tentang nilai-nilai dalam kehidupan. pendidik tertentu perlu memberi contoh dan dengan kesabaran mengarahkan prilaku perserta didiknya pada nilai – nilai yang dianut.
4. Dimensi Keragaman
Manusia adalah makhluk yang religius yang mengakui bahwa ada suatu zat yang menguasai alam berserta isinya, manusia pada dasarnya tunduk kepada tuhan kepada ajaran yang disampaikan melalui kitb sucinya.manusia membutuhkan agama untuk keselamatan hidupnya kini dan untuk mas akan dating,agama merupakan sandaran pertikal dalam kehidupan manusia,agar menjadi makhluk yang tunduk dan patuh pada Tuhannya maka perlu diberikan pendidikan agama sejak dini. Penanggung jawab utama pendidikan agama adalah orang tua.
- PENGEMBANGAN DIMENSI-DIMENSI KEMANUSAIAAN
Mannusia secara individual terlahir kemuka bumi dengan segenap potensi untuk berkembang,potensiu tersebut tidak dengan sendirinya terwujud diperlukan upaya manusia lain untuk meransang agar dapat tumbuh berkembang secar optimal pendidikan merupakan kebutuhan setiap manusia menjadi manusia.agar potensi yang dimiliki manusia berkembang optimal maka manusia memerlukan orang lain dalam kehidupanya melalui proses sosialisasi tidak da manusia yang maju tanpa bergaul dan berinteraksi dengan manusia lainnya.oleh sebab itu setiap individu harus mampu hidup dan menunjukan kesendirianya ditengah-tengah pergaulan sosialnya dan mampu menerima orang lain dalam dirinya.
Dalam interaksi tersebut harus ada nilia-nilai yang perlu diperhatikan dan dipatuhi manusia sehingga tidak terjadi berturan antara kepentingan hidup manusia sebagai makhluk individual maupan makluk social. Agar dapat diterima dalam lingkungan sosialnya manusia harus taat nilai.nilai yang di anutnya bertentangann dengan nilai yang diakui oleh masyarakat. Pendidikan yang diberikan harus dapat mengembangkan kempaat dimensi manusia secara imbang. Potensi jasmaniah dan rohaniah manusia harus mendapatkan pelayanan yang seimbang. Walaupun manusia di nilai melalui sikap dan prilaku yang yang ditunjukanya, belum cukup untuk dikatanya manusia berkualitas karena tidak menunjukan dan prilaku yang diharapkan.
Post a Comment