0
KONSEP PENDIDIKAN IPS
Posted by Unknown
on
2:58 AM
in
sejarah kami
KONSEP PENDIDIKAN IPS
A. Pengertian IPS
IPS
merupakan program pendidikan pada tingkat Pendidikan Dasar dan Menengah. Dan
juga IPS merupakan suatu program pendidikan dan bukan sub-disiplin ilmu
tersendiri, sehingga tidak akan ditemukan baik dalam nomenklatur filsafat ilmu,
disiplin ilmu-ilmu sosial (social science), maupun ilmu pendidikan. IPS
mengikuti cara pandang yang bersifat terpadu dari sejumlah mata pelajaran
seperti: geografi, ekonomi, ilmu politik, ilmu hukum, sejarah, antropologi,
psikologi, sosiologi, dan sebagainya.
Dalam bidang
pengetahuan sosial, ada banyak istilah. Istilah tersebut meliputi : Ilmu Sosial
(Social Sciences), Studi Sosial (Social Studies) dan Ilmu Pengetahuan Sosial
(IPS).
1. Ilmu
Sosial (Sicial Science)
Achmad
Sanusi memberikan batasan tentang Ilmu Sosial (Saidihardjo,1996.h.2) adalah
sebagai berikut: “Ilmu Sosial terdiri disiplin-disiplin ilmu pengetahuan sosial
yang bertarap akademis dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi,
makin lanjut makin ilmiah”.
Menurut
Gross (Kosasih Djahiri,1981.h.1), Ilmu Sosial merupakan disiplin intelektual
yang mempelajari manusia sebagai makluk sosial secara ilmiah, memusatkan pada
manusia sebagai anggota masyarakat dan pada kelompok atau masyarakat yang ia
bentuk.
Nursid
Sumaatmadja, menyatakan bahwa Ilmu Sosial adalah cabang ilmu pengetahuan yang
mempelajari tingkah laku manusia baik secara perorangan maupun tingkah laku
kelompok. Oleh karena itu Ilmu Sosial adalah ilmu yang
mempelajari tingkah laku manusia dan mempelajari manusia sebagai anggota
masyarakat.
Harus diakui
bahwa ide IPS berasal dari literatur pendidikan Amerika Serikat. Nama asli IPS
di Amerika Serikat adalah “Social Studies”. Istilah tersebut pertama kali
dipergunakan sebagai nama sebuah komite yaitu “Committee of Social Studies”
yang didirikan pada tahun 1913. Tujuan dari pendirian lembaga itu adalah
sebagai wadah himpunan tenaga ahli yang berminat pada kurikulum Ilmu-ilmu
Sosial di tingkat sekolah dan ahli-ahli Ilmu-ilmu Sosial yang mempunyai minat
sama.
2.
Pada
dasarnya Mulyono Tj. (1980:8) memberi batasan IPS adalah merupakan suatu
pendekatan interdsipliner (Inter-disciplinary Approach) dari pelajaran
Ilmu-ilmu Sosial. IPS merupakan integrasi dari berbagai cabang Ilmu-ilmu
Sosial, seperti sosiologi, antropologi budaya, psikologi sosial, sejarah,
geografi, ekonomi, ilmu politik, dan sebagainya. Hal ini lebih ditegaskan lagi
oleh Saidiharjo (1996:4) bahwa IPS merupakan hasil kombinasi atau hasil
pemfusian atau perpaduan dari sejumlah mata pelajaran seperti: geografi, ekonomi,
sejarah, sosiologi, antropologi, politik.
Berikut
pengertian IPS yang dikemukakan oleh beberapa ahli pendidikan dan IPS di
Indonesia.
·
Moeljono Cokrodikardjo mengemukakan
bahwa IPS adalah perwujudan
dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
dari suatu pendekatan interdisipliner dari ilmu sosial. Ia merupakan
integrasi dari berbagai cabang ilmu sosial yakni sosiologi, antropologi
budaya, psikologi, sejarah, geokrafi, ekonomi, ilmu politik dan ekologi
manusia, yang diformulasikan untuk tujuan instruksional dengan materi
dan tujuan yang disederhanakan agar mudah dipelajari.
·
Nu’man Soemantri menyatakan bahwa IPS
merupakan pelajaran ilmu-ilmu sosial yang disederhanakan untuk pendidikan
tingkat SD, SLTP, dan SLTA. Penyederhanaan mengandung arti:
a).
menurunkan tingkat kesukaran ilmu-ilmu sosial yang biasanya dipelajari di
universitas menjadi pelajaran yang sesuai dengan kematangan berfikir siswa
siswi sekolah dasar dan lanjutan,
b).
mempertautkan dan memadukan bahan aneka cabang ilmu-ilmu sosial dan kehidupan
masyarakat sehingga menjadi pelajaran yang mudah dicerna.
B.
TUJUAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL
Ilmu
Pengetahuan Sosial juga membahas hubungan antara manusia dan lingkungannya.
Pada dasarnya tujuan dari IPS adalah untuk mendidik dan memberi bekal kemampuan
dasar kepada siswa.
Tujuan pembelajaran IPS menurut Awan Mutakin adalah:
1. Memilki kesadaran dan kepedulian
terhadap masyarakat atau lingkungan.
2. Mengetahui dan memahami konsep dasar
dan mampu menggunakan metode yang diadaptasikan dari IS untuk memecahkan
masalah social.
3. Mampu menggunakan model dan proses
serta membuat keputusan untuk menyelesaikan isu dan masalah yang berkembang di
masyarakat.
3.
4. Menaruh perhatian terhadap isu dan
masalah social,mampu menganalisis dan mengambil tindakan yang tegas.
5. Mampu mengembangkan berbagai potensi
sehingga mampu mengembangkan diri sendiri.
6. Memotivasi seseorang untuk bertindak
berdasarkan moral.
7. Fasilitator dalam suatu lingkungan
yang terbuka dan tidak bersifat menghakimi.
8. Mempersiapkan siswa menjadi warga
Negara yang baik.
9. Menekankan perasaan, emosi,dan
derajat penerimaan, penolakan terhadap pembelajaran IPS.
C. Proses
pembelajaran IPS di SMA
Pembelajaran
terpadu merupakan keseluruhan komponen, substansi (material maupun
non-material), prosedur, dan proses yang dirancang dengan sengaja, sadar dan
untuk dilaksanakan dalam rangka supaya subyek (peserta didik) dapat belajar.
Pendidikan IPS penting
diberikan kepada siswa pada jenjang pendidikan dasar dan menengah, karena siswa
sebagai anggota masyarakat perlu mengenal masyarakat dan lingkungannya. Untuk
mengenal masyarakat siswa dapat belajar melalui media cetak, media elektronika, maupun secara
langsung melalui pengalaman hidupnya ditengah-tengah masyarakat. Dengan pengajaran IPS, diharapkan siswa dapat
memiliki sikap peka dan tanggap untuk bertindak secara rasional dan
bertanggungjawab dalam memecahkan masalah-masalah sosial yang dihadapi dalam
kehidupannya.
Sesuai
dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP), guru melakukan kegiatan yaitu:
1. Kegiatan awal: guru mengucapkan
salam, memberikan motivasi belajar pada siswa.
2. Kegiatan inti: guru mengulang materi
pelajaran, guru menulis beberapa soal di depan
untuk di
bahas bersama-sama. Guru memilih beberapa siswa untuk berpartipasi dalam proses
pembelajaran dan memberikan “REWARD” kepada siswa yang telah berpartisipasi.
3.
Kegiatan akhir: guru memberikan kesimpulan hasil
belajar , dan memberikan motivasi dan pesan pada siswa di akhir belajar.
·
Metode
pembelajaran
Ø Metode
ceramah merupakan metode umum yang dipakai.
Ø Metode
diskusi, jika metode ceramah belum cukup, maka setelah guru selesai berceramah
dapat di ikuti dengan diskusi antara guru dengan siswa, atau antara siswa
dengan siswa.
4.
Ø Metode tanya
jawab, berlangsung interaksi antara guru dan siswa setelah setelah guru selesai
berceramah.
Beberapa bentuk pertanyaan sebagai berikut :
a.
Pertanyaan mengingat / hafalan
b.
Pertanyaan deskriptif
c.
Pertanyaan menjelaskan
d.
Pertanyaan sintensis
e.
Pertanyaan memilih
f.
Pertanyaan terbuka
Ø Metode
proyek, penelitian yang di lakukan di luar sekolah
Ø Metode
karyawisata
Ø Metode
bermain peran (role-playing), termasuk simulasi atau sosio-drama
Ø Metode
inkuiri atau metode discovery (penemuan)
·
Media pembelajaran
Dalam kegiatan belajar mengajar, guru menggunakan beberapa media yaitu :
Ø Buku teks (tekstbooks)
Ø Ensiklopedia
Ø Buku referensi lain, contohnya : tulisan informasi,
biografi, sejarah lokal, puisi atau karya sastra.
Ø Materi-materi gratis dan murah dalam bentuk poster
kartu bergambar, map bergambar, buletin, buku saku, brosur dan lain-lain.
·
Aktivitas belajar siswa
Pada awal
belajar masih kurang kondusif dan siswa belum siap menerima pelajaran, tetapi
setelah guru memberikan motivasi yang tinggi dan mulai membuka materi dengan
sesuai pertanyaan siswa mulai berantusias untuk mengikuti proses belajar
mengajar. Namun ketika masih ada yang belum fokus pada pelajaran guru tersebut
menunjuk siswa tersebut untuk menjawab pertanyaan tersebut, sehingga
konsentrasi siswa tidak terganggu dan sudah fokus dalam menerima pelajaran.
Post a Comment