0
SIKAP MENTAL ARAB DAN YAHUDI AGAMA NASRANI, YAHUDI, DAN KRISTEN
Posted by Unknown
on
2:47 AM
in
sejarah kami
A.AGAMA
YAHUDI
Agama
ini telah tersebar di timur tengah berabad-abad sebelum datangnya islam seperti
jasrib dan yang kemudian madinah,perang al aghony menyebutkan’’ sewaktu bangsa
roma menyerang bangsa Israel di syam ditekan bangsa itu dan banyak yang di bunuh,sedang
istri-istri mereka diambil,akibatnya dan larilah suku-suku nadlir,quraidhol,dan
bahdal melarikan diri dari syam menuju hijaz,sebab syam telah dikuasi oleh
bangsa romawi,yang nyata ialah bahwa abad-abad
pertama masehi telah ada kelompok yahudi di taima,fadak,chaidar,wadi I
qura dan yang penting di jasrih dimana suku-suku yahudi
nadlir,qainuga,quraidodlah.bangssa yahudi di jazirah terkenal kemahiran
bercocok tanam,di jasrib terkenal kepadainya membuat alat dari besi,besi,dan
senjata.menurut para penulis nasab di jasrib terdapat 2 suku arab yang datang dari yaman pada tahun
300 m ialah suku aus dan chozradj setelah kota tersebut menjadi coloni bangsa
yahudi.semula perhubungan mereka menjadi buruk ada pun sebab-sebabnya para
penulis banyak yang berbeda pendapat.orang yahudi juga menyiarkan agamanya
dibagian selatan jazirah sehingga banyak di antara suku yaman yangmemeluk agama
mereka di antaranya dzi nuwas yang terkenal fanatic terhadap agamanya serta
membenci penganut agama Kristen di najran
Para
ahli sejarah menyebutkna sebab kebencian ini adalah salah seorang yahudi yang
tertinggal di najran mempuyai 2 orang anak,karena sesuatu sebab oleh penduduk
najran kedua anak tersebut dibunuh
kemudian orang tuanya mengadu kepada dzi nuwas atas nama agama,maka diserang
penduduk najran untuk menolong seorang penganut agamannya,sebagian ahli sejarah
berpendapat bahwa tindakan dzi nawas ini di dorong oleh perasaan
kebangsaan sebab peganut agama Kristen
di najran tunduk kepada pemerintahan habsji dimana negeri ini menjadi pelidung agama Kristen,digunakan
agama Kristen oleh pemerintah hasji sebagai alat untuk mencampuri keadaan dalam
negeri yaman dan dzi nuwas berusaha untuk menghilangkan pegaruh asing dari
negerinya,sewaktu dzi nuwas menyerang penduduk najran maka larilah sebagian
mereka ke habsji untuk minta bantuan,maka terjadilah peperangan diantaranya
yang terjadi di tahun fil
Di
samping pengaruh di atas agama yahudi datang di jazirah Arabia setelah
kemasukan kebudayaan yunani,sebab agama ini berabad-abad di bawah kekuasaan
yunani/romawi dank arena agama ini tersiar di pantai laut tengah terutama di
iskandaria dimana kebudayaan yunani tersiar dengan luas oleh karena itu
bayaklah di antara para pendetanya yang mempelajari filsafat yunani dan
kesusteraannya yang memyebabkan masuknya ke dalam agama yahudi juga masuknya
asas-asas hokum romawi
Boldwyn:
barat dan timur bertemu di iskandaria disini bercampur pendapat dari
romawi,yunani,syam tentang kebudayaan,ilmu pegetahuan dan agama dengan pendapat
dari timur jauh,maka timbullah suatu kententuan baru yang berdasarkan atas
penyelidikan barat dan ilham yang datang dari timur dan karenanya bertemulah
agama dengan filsafatnyang kemudian timbul suatu akidah baru bukan filsafat
yang murni dan bukan pula agama yang asli tetapi di ambilnya kedua unsur
tersebut
Hal
ini disebabkan (1) orang yahudi hendak mengkompromikan antara kepercayaan yang
ia dapati dalam agama mereka dengan ilmu
pengetahuan barat yang telah di pegaruhi oleh kebudayahan yunani (2) para ahli
fikir yang menyadarkan pemikiiranya kepada filsafat yunani berusahan
mendekatkan keyakinan filsafat mereka dengan ketentuan agama yang datang dari
timur(gilber,1998:106) dari mana saja dilihat melalui salah satu sebab di atas
akan ditemukan suatu filsafat agama,bukan filsafat dan bukan pula agama murni
B.AGAMA
KRISTEN
Kristen
sebagai suatu agama besar terbagai dalam beberapa gereja atau boleh dikatakan
dalam beberapa aliran.yang termasuk jazirah arab ada 2 aliran besar yakni
Nestorius dan aliran Jacob-barady yang pertama
tersiar di hirah sedang kan kedua tersiar di ghossan dan pada suku syam
juga dalam biara di wadi al qara.pemerintahanya di pegang oleh 3 orang ialah
sajjid,aqib,dan pendeta .kewajiban sajjid seperti kepala suku dimana yang
memimpin peperagangan memegangan kekuasan keluar dan yang memgatur hubungan
dengan suku lain.aqib mengatur persoalan yang bersifat kedunian sedang kan
pendeta soal agama.
Di
najran terdapat semacam ka’bah,jaqut berkata “ka’bah di najran ini disebut
bai’ah didirikan oelh keluarga abudl madan ibn ad dijan al hahitsy.pembesar
Kristen yang termashur sebelum islam adalah qissuinn sa’idah diterangkan oleh
kebayakan sastrawan arab bahwa ia adalah pendeta najran bayak diantaranyan
pendeta dan rahib yang turun ke pasar arab untuk menyiarkan agama mereka dengan
menceritakan tentang hari kebangkitan hari perhitunggan,surge,neraka dan qur’an
telah bayak menyebutkan tentang apa yang diceritakan oleh pendeta ii serta
tempat yang di kunjuginya,ini semua menujukan betapa tersiarnya agama tersebuta
dikalangan arab
Disamping
itu agama Kristen sebelum masuk ke jazirah telah terbawa oleh kebudayaan yunani seperti halnya yahudi karena Kristen
adalah salah satu agama yang timbul di timur yang kemudian ttersiar di seluruh
kerajaan romawi,bahwa iskandaria merupakan daerah pertemuan antara filsafat dan
agama.
Tentu saja pergertian mereka tentang riwayat in tidak
lengkap hal ini di karenakan perembesan kebudayaan yang kita sebut di atas
melalui jalan yang sempit yang sering terjadi banyak perobahan seperti yang kita
dapati pada pepatah arab yang mereka ambil dari pepatah sulaiman dan pada
beberapa cerita mereka ambil dari roma dan Persia.juga pengambilan kebudayaan
bangsa,banyak hal yang menghalagi teraturnya pengambilan terebut diantaranya
(1) yang bergaul alam seperti sahara,gunung dan lautan (2) perbedaan masyarakat
dan taraf pengetahuan yang sagat jauh antara bangsa arab satu pihat dan bangsa
romawi di pihak lain,pengambilan kebudayaan biasanya terjadi bila pemikiran
tidak jauh berbeda(3) tersiarnya buta huruf dikalangan bangsa arab dan sukar
untuk mendapatkan orang yang pandai tulis baca maka bagi mereka yang bergaul
dengan romawi hanya dapat memudahkan cerita,kata hikmat,pepatah,dan kejadian
sejarah mudah di pindahkan dan yang dapat diterima oleh masyarakat badwi dn
yang sederajatdengan mereka
SIKAP MENTAL ARAB DAN YAHUDI AGAMA NASRANI, YAHUDI,
DAN KRISTEN
Sikap mental bangsa Arab
Menurut
Peter bahwa terdapat berbagai pendapat tentang sikap mental bangsa Arab, antara
lain adalah:
1. Golongan
Syu’uby berkata (yang tidak menghargai bangsa Arab). Seluruh bangsa dimuka bumi
ini kecuali bangsa Arab mempunyai pemerintahanyang melindungi kebudayaan yang
dipegang teguh hokum yang dianut, filsafat yang diciptakan, serta keindahan
yang dijelmakan dalam hasil-hasil pekerjaannya seperti perbuatan permadani,
permainan, catur, batu timbangan, seperti filsafat dikalangan bangsa Yunani
yang membahas hakekat kejadian dan
hukum. Adapun bangsa Arab mereka itu tidak mempunyai raja yang dapat mempersatukannya,
melarang tindakan kejam, menahan orang dzalim, mencegah peperangan, mereka juga
tidak mempunyai sedikitpun hasil pekerjaannya, tak ada peninggalan filsafat
yang dianutnya, yang ada hanya syair, itupun banyak disokong oleh bangsa asing.
Karena bangsa Roma mempunyai syair yang indah baik timbangannya ataupun
nadanya.
2. Al
Jahidz berkata untuk menolak anggapan yang pertama dengan membandingkan bangsa
Arab dengan bangsa lain “Bangsa India mempunyai peninggalan yang berharga yang
dicatat dan buku-buku yang terjilid dengan tidak menyandarkan buku-buku kepada
seseorang yang terkemuka atau seorang seorang alim yang terkenal tetapi
merupakan kita yang diwariskan turun temurun yang selalu disebut sepanjang
masa”. Bangsa Yunani mempunyai filsafat dan logika, tetapi pencipta logika
sendiri bukan orang yang mahir berbicara. Parsi mempunyai banyak ahli pidato,
tetapi isi pidato mereka, juga bangsa lainnya adalah hasil pemikiran yang lama
dan renungan yang mendalam. Adapun bagi bangsa Arab semua timbul dengan tabii’l
dan dengan sendirinya, seolah-olah ilham telah mendatanginya tak ada
bekas-bekas pemerasan tenaga atau pikiran yang mendalam, tetapi hanya didorong
oleh keinginan berbicara dan keluarlah arti yang naturalis dibawa oleh kalimat
yang keluar dengan sendirinya. Mereka tidak dapat tulis baca, mereka berbuat
demikian menurut bakat dan tidak dibuat-buat. Kalimat-kalimat yang indah sangat
banyak pada mereka dan mereka pandai menyusunnya dan mereka bukan seperti orang
yang menghafalkan ilmu orang lain dan mengikuti kata nenek moyang mereka,
mereka hanya hafal apa yang melekat dihati mereka saja dan bersarang dalam
perasaan yang dapat bersambung dengan alam fikiran mereka dengan tidak ada
pemerasan tenaga atau pamrih, mereka dalam hal itu tidak berhati-hati dan tidak
pula mempunyai maksud tertentu.
3. Ibnu
Choldun, pendapatnya tentang bangsa Arab tersebar dalam kitabnya “sejarah”.
Ibnu
Choldun melihat keadaan bangsa Arab sebagai suatu masyarakat yang masih utuh
yang biasa dilalui oleh setiap bangsa pertumbuhan dan perkembangannya.
“Kejadian yang ada pada bangsa Arab adalah suatu hal yag wajar ” dikatakan
selanjutnya “Mereka itu karena alamnya yang selalu ganas menjadi bangsa yang
gemar merampas dan condong kepada hal-hal yang tak berguna, mereka merampas
segala yang dapat diraih dengan menghindari segala resiko, mereka pergi untuk
menggembalakan ternaknya di padang”. Bagi suku-suku yang berpendapat
dipegunungan yang sukar dilalui akan selamat dari gangguan-gangguan perampasan
ini. Adapun yang tinggal di dataran apabila tidak mempunyai pelindung atau
pelindungnya lemah akan menjadi jarahan mereka yang kerap diserang dan
dirampas, dan akhirnya menjadi perebutan antara suku-suku yang yang kuat dan
akan berpindah dari satu penguasa kepada penguasa yang lain yang mengakibatkan
hancurnya suku tersebut sama sekali.
“Kalau
bangsa Arab ini dapat mengalahkan suatu negeri akan lekas hancur sebab mereka
adalah bangsa yang ganas” . akan dipindahkan batu-batu abnguna untuk tungku
periuk-periuk mereka, genting-genting dirobohkan sekedar untuk membangun
kemah-kemah, kayu-kayu diambil untuk patok-patok kemahnya. Kalau merampas tidak
kenal batas, tidak mengenal hukum, dan tak berkehendak menahan orang berbuat
jahat. Kegemarannya merampas harta orang lain dengan cara bagaimana saja, kalau
sampai kepada kegemaran ini mereka tidak mengenal akibatnya.
Mereka
selalu berebut kekuasaan, jarang sekali diantara mereka yang mau menyerahkan
halnya kepada orang lain meskipun kepada ayahnya, saudaranya atau orang yang
lebih tua. Oleh sebab itu, maka banyaklah jumlah pemimpin-pemimpin yang mengakibatkan
berbelitnya peraturan-peraturan yang dating kepada rakyat baik yang berupa
pajak ataupun hokum, maka kemajuan tidak akan terjadi bahkan kehancuran.
Lihatlah daerah-daerah yang dikuasai, mereka hancurkan segala bangunan dan
penduduknya diperas. Yaman hancur setelah mereka kuasai kecuali beberapa kota
saja, juga Irak, Parsi dan Syam.
Bangsa
ini adalah bangsa yang paling sukar untuk tunduk antara satu dengan yang
lainnya karena kelakuan dan keangkuhan dan keinginan mereka untuk menguasai,
akibatnya jarang sekali terjadi perdamaian antara semua suku bangsa yang ada,
namun masalah kejujuran bagi mereka amat penting baik yang menetap maupun yang
berpindah-pindah. Mereka yang hidup menetap pada waktu itu pada umumnya orang
asing atau yang serupa dengan mereka seperti peranakan asing dengan Arab
(Mawiy). Dan sebagai akibat yang wajar ialah bahwa panji-panji ilmu pengetahuan
pada masa islam adalah orang-orang asing ini, atau mereka yang mengetahui
bahasa asing, atau yang di didik oleh bangsa asing. Tak ada yang faham tentang
ilmu pengetahuan atau membukukannya kecuali dari mereka itulah. Namun demikian
bangsa Arab adalah bangsa yang paling cepat menerima kebenaran dan petunjuk,
karena kemurnian tabiatnya dari sifat yang palsu dan sunyi dari watak jahat, kecuali
sifat-sifat keganasanyang dekat kepada kekejaman, tetapi sifat-sifat ini
bersedia untuk menerima kebaikan.
Mereka
adalah pemberani sebab mereka harus dapat membela diri sendiri dengan tidak
menyandarkan kepada orang lain dan tidak pula mempercayakannya. Mereka selalu
membawa senjata dimana berada, kalau berjalan selalu menengok kekanan dan
kekiri, angkuh menjadi tabiat mereka, berani menjadi watak. Kami dapati
suku-suku yang mengembara lebih banyak mempunyai sifat-sifat kekuasaan dari pada
mereka yang sudah mau diatur.
Bangsa
ini tergolong bangsa-bangsa yang pandai berbicara, bagus ucapan dan tajam
kata-katanya, sejak dahulu terkenal sebagai bangsa yang pandai berbicara.
O’leary, seorang Arab yang mewakili bangsanya adalah materialistissemuanya
dipandang sebagai benda yang rendah, penghargaannya tidak melebihi manfaat yang
dapat diambil, perasaannya dikuasai oleh tamak, tidak mempunyai khayal atau
perasaan halus, pada umumnya tidak condong kepada agama, tertariknya kepada
suatu benda karena manfaat yang dapat diambil, perasaannya dikuasai oleh rasa
hormat diri, mereka memberontak kepada kekuasaan yang bagaiman bentuknya
sehingga banyak terjadi kebencian atau pengkhianatan terhadap kepala suku atau
pemimpin perangnya pada hari pertama ia dipilih, walaupun yang jadi pemimpin
ini kawan yang akrab sekalipun. Barang siapa berbuat baik kepadanya dialah akan
menjadi korban dendamnya, sebab perbuatan baik kepada seseorang akan
menimbulkan rasa tunduk dan kurang berharga, dan kebaikan harus dibalas kebaikan
juga.
Mengutip
pendapat Lemmens bahwa: Seorang Arab adalah contoh demokrasi, hanya saja
demokrasi mereka sangat berlebih-lebihan. Protesnya terhadap setiap kekuasaan
yang hendak membatasi kemerdekaannya – walaupun untuk kepentingan mereka –
merupakan rahasia yang menerangkan kepada kita tentang sebab-sebab terjadinya
pelanggaran-pelanggaran dan pengkhianatan-pengkhianatan yang mengisi sebagian
besar sejarah bangsa Arab. Ketidaktahuan bangsa Barat tentang rahasia ini
mengakibatkan mereka mengambil kesimpulan yang salah, dan yang mengakibatkan
jatuhnya banyak korban yang seharusnya tidak perlu ada. Kesukaran memimpin
bangsa Arab dan tidak adanya rasa tunduk pada mereka pada suatu kekuasaan
menjauhkan mereka dari kebudayaan yang dating dari Barat. Kecintaan seorang
Arab kepada kebebasan sangat besar, sehingga kalau kemerdekaan itu hendak
dibatasi atau dikurangi ia akan berontak seperti binatang buas dalam sangkar
yang berusaha sekuat tenaga menghancurkan sangkar agar dapat merdeka lagi.
Di
samping seorang Arab yang setia dan tunduk kepada adat-istiadat sukunya,
pemurah dalam menerima tamu, dan setia terhadap perjanjian peperangan seperti
halnya ia setia menjalani kewajiban berkawan sesuai dengan ketentuan adat dan
mungkin sifat-sifat dan ciri-ciri tersebut lebih dekat kita namakan
sifat/cirri-ciri bangsa yang sedang tumbuh, dan apabila bangsa Arab hidup
menetap dan bercocok tanam sifat-sifat tersebut akan berubah.
Post a Comment