0
TEORI-TEORI ILMU SOSIAL ''status'
Posted by Unknown
on
6:28 PM
in
sejarah kami
STATUS
1. Kata-kata
kunci
Ø Status
: kedudukan sosial individu dalam suatu kelompok atau bisa juga diartikan
sebagai suatu tingkat sosial dari suatu kelompok dibandingkan dengan
kelompok-kelompok lainnya.
Ø Ketidakserasian
status : adanya konflik perbedaan tujuan maka status-status tersebut bisa
saling bertentangan atau tidak serasi satu sama lain.
Ø Kekuasaan
: kesempatan seseorang atau sekelompok orang untuk menyadarkan masyarakat akan
kemauan-kemauannya sendiri, dengan sekaligus menerapkannya terhadap
tindakan-tindakan perlawanan dari orang-orang atau golongan-golongan tertentu.
Ø Konflik
: konflik diartikan sebagai suatu proses sosial antara dua orang atau lebih
(bisa juga kelompok) dimana salah satu pihak berusaha menyingkirkan pihak lain
dengan menghancurkannya atau membuatnya tidak berdaya.
Ø Struktur
sosial : tatanan atau susunan sosial yang membentuk kelompok-kelompok sosial
dalam masyarakat.
2. Summary
Max weber mengatakan, ‘kelas’ adalah
kelompok-kelompok orang yang peluang hidupnya ditentukan oleh situasi pasar,
dibedakan dari ‘status’ atau ‘kelompok status’, yang nasibnya ditentukan oleh
status atau kehormatanyang disandangkan orang kepadanya. Dalam jangka panjang,
kata weber, kepemilikan tanah dapat menciptakan status, meskipun dalam jangka
pendek ‘orang yang memiliki maupun yang tidak memiliki tanah sama-sama’.
Kiranya menjadi jelas bahwa weber menurunkan konsep ‘kelompok status’ dari ide
tradisional eropa tentang tiga kelompok sosial yang merujuk ke abad
pertengahan.
Perdebatan antara Marx dan Weber memang
rumit sebab ke dua orang ini berusaha menjawab pertanyaan yang berbeda tentang
ketidakserasian status. Max mencurahkan perhatian terutama pada kekuasaan dan
konflik, sedangkan Weber tertarik pada nilai dan gaya hidup. Model sosial
terkait dengan pandangan bahwa masyarakat pada dasarnya menyimpan konflik, yang
minim solidaritas, sedangkan model lapisan sosial (order) terkait dengan pandangan
bahwa masyarakat pada dasarnya harmonis, yang minim konflik.
Para sejarawan yang bukan orang Eropa,
terpaksa melakukan hal itu, sebab kedua konsep yang bertentangan, sebagai mana
kita ketahui, lahir dari konteks Eropa. Misalnya, Cina Mandarin merupakan
kelompok status atau kelas sosial. Apakah berguna mendefenisikan kembali
kasta-kasta india menjadi beberapa kelompok status, atau apakah sebaiknya kita
menganggap masyarakat india sebagai sebentuk struktur sosial yang unik.
3. Contoh
konteks Indonesia
Sebagaimana yang kita ketahui, bahwa di
Indonesia memiliki berbagai macam status yang berbeda. Contohnya : ada seorang
dokter berkulit hitam yang hidup dan membuka praktek di suatu kota pedalaman 30
tahun yang lali. Ini merupakan contoh yang menarik dalam ketidakserasian
status. Sebagai seorang dokter seharusnya dia menduduki status yang tinggi,
namun posisi statusnya sebagai seorang dokter di daerah pedalaman itu rendah.
Seharusnya dia memperoleh penghasilan yang tinggi dan dihormati sebagai seorang
dokter, namun dia ditolak untuk menjadi anggota dari suatu perkumpulan,
dilarang menghadiri suatu pertemuan-pertemuan atau perkumpulan-perkumpulan
sosial dan juga tidak boleh menduduki suatu posisi kepemimpinan di dalam
masyarakat hanya karena perbedaan warna kulit.
Dapat dilihat dari status keturunan,
contohnya : bayi yang di lahirkan dari lingkungan keluarga bangsawan atau
keluarga raja dengan sendirinya akan memperoleh status keturunan. Seorang anak
yang dilahirkan dalam lingkungan keluarga raja biasanya tidak mempunyai suatu
pilihan terhadap jabatan atau pekerjaan di masa depan karena segala sesuatu
yang akan terjadi di tahun-tahun mendatang sudah direncanakan dengan baik dan
rapi oleh kedua orang tuanya.
4. Konklusi
Berdasarkan pembahasan yang di atas, status
merupakan kedudukan sosial individu dalam suatu kelompok atau bisa juga
diartikan sebagai suatu tingkat sosial dari suatu kelompok dibandingkan dengan
kelompok-kelompok lainnya. Kedudukan status individu akan menentukan hak-hak
dan hak-hak istimewa seseorang dalam suatu masyarakat. Dalam kebanyakan
masyarakat, status-status yang diduduki oleh para individu hampir semuanya konsisten.
Akan tetapi dalam masyarakat modern dimana status ditentukan baik oleh prestasi
maupun keturunan. Seorang individu mungkin saja bisa menduduki status yang
berbeda pada saat yang bersamaan. Seseorang yang memiliki status yang tidak
serasi biasanya akan memberikan reaksi dengan menonjolkan salah satu statusnya,
tidak mau mengakkui kelompok atau golongan yang statusnya lebih rendah, ataupun
malah menjadi bingung dan gelisah.
5.
Referensi
Prof.
dr.soerjono soekanto, S.H, M.A. beberapa teori sosiologi tentang STRUKTUR
MASYARAKAT. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta. 1993.
Soejono
soekanto, SOSIOLOGI SUATU PENGANTAR. PT Raja Grafindo Persada, Jakarta 1990
Post a Comment