0
SEPUCUK SURAT DARI KUBUR
Posted by Unknown
on
8:27 PM
in
religi
Sebuah Renungan…
SEPUCUK
SURAT
DARI KUBUR
Sobat,
Kukirimkan engkau sepucuk surat dari alam kubur
Kutulis kisahku di dalamnya,
agar engkau terhenyak dalam mimpi sekejap…
Buat apa aku hidup, aku bergumam
Mencari harta kekayaan sesukamu, kata Mercy
Menjadi tokoh yang termasyur, sela Bush
Menikmati indahnya makhluk, celutuk Cleopatra
Berpetualang, sahut gunung-gunung
Menjadi pemimpin besar, bisik Bung Karno
Menikmati keindahan Tuhan, ujar lautan
Aku tersenyum puas dalam halusinasi semu
Siul Malaikat membangunkan mimpi sesaat
Kulihat sekitar, merinding jiwa, mengerang rasa
Kenapa semuanya telah lenyap?
Kemana Mercy tadi?
Kukirimkan engkau sepucuk surat dari alam kubur
Kutulis kisahku di dalamnya,
agar engkau terhenyak dalam mimpi sekejap…
Buat apa aku hidup, aku bergumam
Mencari harta kekayaan sesukamu, kata Mercy
Menjadi tokoh yang termasyur, sela Bush
Menikmati indahnya makhluk, celutuk Cleopatra
Berpetualang, sahut gunung-gunung
Menjadi pemimpin besar, bisik Bung Karno
Menikmati keindahan Tuhan, ujar lautan
Aku tersenyum puas dalam halusinasi semu
Siul Malaikat membangunkan mimpi sesaat
Kulihat sekitar, merinding jiwa, mengerang rasa
Kenapa semuanya telah lenyap?
Kemana Mercy tadi?
Kemana
Bush, Cleopatra, gunung-gunung, Bung Karno
dan
lautan tadi?
Hanya
aku sendiri
sendiriku menatap mati jasadku
sendiriku dalam penyesalan akan lalaiku
sendiriku dalam lumpur dosa-dosaku
sendiriku dalam lingkaran makhluk-makhluk beringas itu
sendiriku dalam sepi senyap
sendiriku dalam suara-suara pekik lara
sendiriku dalam gundah gulana
sendiriku menatap mati jasadku
sendiriku dalam penyesalan akan lalaiku
sendiriku dalam lumpur dosa-dosaku
sendiriku dalam lingkaran makhluk-makhluk beringas itu
sendiriku dalam sepi senyap
sendiriku dalam suara-suara pekik lara
sendiriku dalam gundah gulana
Semua
telah sirna…,
kemolekan tubuhku
kursi empukku
kasur sutraku
intan permataku
mobil-mobil mengkilatku
anak-anak kebanggaanku
rumah istanaku
istri cantikku
gelar kehormatanku
musik-musik gilaku
kemolekan tubuhku
kursi empukku
kasur sutraku
intan permataku
mobil-mobil mengkilatku
anak-anak kebanggaanku
rumah istanaku
istri cantikku
gelar kehormatanku
musik-musik gilaku
film-film
kisah hidupku
manusia-manusia pujaan hatiku
sahabat-sahabatku
baju celanaku
dan aku dengan keakuanku.
manusia-manusia pujaan hatiku
sahabat-sahabatku
baju celanaku
dan aku dengan keakuanku.
Kemana semua?
Mengapa hanya aku sendiri?
Sungguh sakit, sungguh sesak di sini, amat pedih
Tak pernah kutahu alam ini
Oh..
Siapakah dia?
Ah…, lupakah kamu? ejek cacing
Dia adalah utusan Tuhan-Mu, sahut tanah
Dia itu penanyamu, kata kubur
Dia juga pembalas tiap-tiap titik dosamu, ujar hawa nafs
Dia akan menghisab dan menyiksamu, bentak rasa
Dia menuntut pertanggungjawabanmu, sela panca indera
Oh
Tuhan…,
Ampuni
hamba
hamba hina dina
hamba kumuh dan teramat lusuh
hamba remuk dalam dunia semu
Sobat,
andai aku tahu
tiada pantas bagi hati mencinta isi bumi
betapa bodohnya diri jika terlena oleh insani
betapa pandirnya diri jikalau akal masih terbuai materi
betapa lucunya aku jika bersenang-senang dalam senda gurau itu
Sobat,
Dengarlah teriakku,
wahai yang masih punya tubuh
semua yang kau lihat di sana hanya mimpi
di lahirmu adalah tipuan dan ujian
di bathinmu adalah pelajaran
engkau lengah, iblish meraja
engkau goyah, setan merajam
Wahai, mendekat…,
hamba hina dina
hamba kumuh dan teramat lusuh
hamba remuk dalam dunia semu
Sobat,
andai aku tahu
tiada pantas bagi hati mencinta isi bumi
betapa bodohnya diri jika terlena oleh insani
betapa pandirnya diri jikalau akal masih terbuai materi
betapa lucunya aku jika bersenang-senang dalam senda gurau itu
Sobat,
Dengarlah teriakku,
wahai yang masih punya tubuh
semua yang kau lihat di sana hanya mimpi
di lahirmu adalah tipuan dan ujian
di bathinmu adalah pelajaran
engkau lengah, iblish meraja
engkau goyah, setan merajam
Wahai, mendekat…,
mendekatlah pada-Nya
agar waspada dan tegar engkau melangkah
agar tiada sesal di alam Barzakh dan di
agar waspada dan tegar engkau melangkah
agar tiada sesal di alam Barzakh dan di
Alam perhitungan
Ampun Tuhan, ampuni hamba,
sungguh tiada guna bagiku sesal kini..
Ampun Tuhan, ampuni hamba,
sungguh tiada guna bagiku sesal kini..
Post a Comment